Senin, 24 Maret 2008

Mlaku-mlaku ning kuto Solo








Pada bulan maret 2008 ada dua hari libur yang berdekatan yaitu tanggal 20 yang bertepatan dengan Peringatan Maulid nabi Muhammad SAW. dan 21 maret yang bertepatan dengan wafatnya Isa Almasih.Libur ini dimanfaatkan oleh rombongan kecil dari SMPN 1 Bululawang mengadakan acara "mlaku-mlaku ning kutho Solo". Rombongan terdiri dari Bu tinah, P. Nardi, bu Jujuk, bu Indra, bu Durotul, bu Sulistyaning, bu Rini, bu Yustiningsih, bu, Darwati, bu Tutik , P. Agung, P. Mudi dan P. Enang.



Rombongan berangkat pada hari rabu 19 Maret 2008 berkumpul di rumah bu Indra. Tepat pukul 20.00 WIB kendaraan elf berangkat menuju Solo dengan rute Kepanjen, Blitar, Tulung Agung, Trenggalek dan singgah di kota reog Ponorogo.Tiba di Ponorogo sekitar pukul 24.00 WIB istirahat sejenak di rumah keluarga bapak Nardi yang terletak di sebelah timur alun-alun Ponorogo. Sekitar pukul 04.00 pagi setelah badan sedikit fresh perjalanan dilanjutkan menuju Solo melalui jalur Wonogiri. Jalanan yang berkelok-kelok membuat penumpang tidak bisa tidur lagi sampai menjelang pagi berhenti sebentar untuk sholat subuh di daerah Wonogiri.


Sampai di Karang Anyar sekitar jam 07.00 dan langsung menuju Astana Giri Bangun tempat peristirahatan terakhir presiden RI ke dua Soeharto.Perjalanan menuju astana Giri Bangun dipenuhi pemandangan yang indah mengingatkan suasana seperti di daerah Batu Malang, jalan yang berkelok menanjak ke perbukitan menuju lokasi makam yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Sampai di Astana Giri Bangun sekitar pukul 08.00 WIB kami langsung berebut ke kamar mandi. Sayang fasilitas yang tersedia masih minim sehingga harus berebut tempat dengan rombongan lain ! Jam-jam segini para wisatawan sudah memadati lokasi makam. Apalagi kalau pas musim liburan begitu kata yang jualan di sekitar lokasi. Untuk pengelola makam tolong fasilitas MCK supaya ditambah mengingat Astana Giri Bangun sekarang sudah menjadi tujuan wisata religius dan mengingat di sekitarnya sudah banyak tempat - tempat wisata yang sudah ada terlebih dulu dan bisa menjadi andalan wisata di kabupaten Karang Anyar. Kalau jalan sudah relatif bagus tetapi sayang masih kurang papan penunjuk arah sehingga membuat repot mengunjung karena mesti sering bertanya-tanya arah jalan.


semakin siang pengunjung di Astana Giri bangun semakin ramai, banyak peziarah yang datang berombongan. Apabila anda berkunjung ke sini sebaiknya pagi sekali karena bila anda datang kesiangan parkir yang tersedia di atas sudah penuh dan parkir akan dialihkan ke bawah kira-kira berjarak 3 kilo meter dari makam dan untuk naik ke atas bisa jalan kaki atau naik ojek yang mayoritas tukang ojeknya penduduk sekitar makam.


Tepat pukul 10.00 pagi rombongan melanjutkan perjalanan ke Solo dengan tujuan kraton Solo, sebelum berangkat kami sarapan dulu di bawah Astana Giri Bangun. Di pinggir jalan disediakan gardu-gardu pandang yang bisa untuk bersantai sejenak sambil menikmati makanan yang kami bawa dari rumah. Alangkah nikmatnya makan sambil menikmati pemandangan yang asri terhampar di bawah. Sekitar satu jam kami sudah sampai di halaman depan Kraton Solo. Sayang kami tidak mendapat tempat untuk parkir di sekitar halaman Kraton karena pengunjung sudah memadati halaman mengingat kami kesana bertepatan dengan acara sekaten sehingga harus parkir di komplek pertokoan Pusat Grosir Solo ( PGS )


( n@nk )