Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun. Jangan biarkan Ramadhan berlalu sia-sia. Apa yang harus kita lakukan ? Terapkan dua puluh cara meraih sukses Ramadhan berikut ini :
- Mengobarkan rindu Ramadhan, meluruskan niat, dan memancangkan tekad untuk meraih berbagai keutamaannya.
- Membuat rencana ( planning ) yang matang dalam mencapai target-target ibadah dan amal shalih Ramadhan, serta target mengikis kebiasaan jahiliyah.
- Memperlambat sahur dan mempercepat berbuka puasa.
- Tidak berlebih-lebihan dalam bersahur dan berbuka puasa ( ifthar ), serta membiasakan mengkonsumsi kurma atau makanan yang manis lainnya.
- Menunaikan zakat fitrah, harta, profesi, dan lai-lainnya, serta berinfaq dan sedekah.
- Berusaha tilawatul Qur'an ( membaca Qur'an ) sampai khatam ( selesai ) serta menghafal dan mentadabburinya.
- Tingkatkan pemahaman agama dengan membaca berbagai tulisan dan buku tentang islam, khususnya tentang puasa, baik segi fiqih maupun maknawiyahnya.
- Meningkatkan disiplin dan muraqabatullah ( perasaan bahwa Allah mengawasi kita ), karena puasa melatih disiplin.
- Hidupkan malam dengan sholat tarawih atau qiyamullail dan targetkan harus bisa penuh 30 malam.
- Menjauhkan diri dari sebab-sebab yang dapat mendekatkan diri pada kemaksiatan seperti perilaku, pergaulan, bacaan, tontonan, dan konsumsi ( misalnya merokok ) yang sia-sia untuk selama-lamanya.
- Memberikan makanan berbuka kepada orang - orang yang berpuasa, terutama bagi mereka yang kesulitan, seperti fakir miskin dan orang yang berada dalam perjalanan.
- Banyak berdzikir, minta ampun dan berdoa pada setiap kesempatan duduk, berdiri, dan berbarinng ).
- Memberikan skala prioritas terhadap segala aktivitas yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT.
- Memperbanyak aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan amal sosial bagi kaum dhuafa serta kegiatan dakwah.
- Berusaha untuk saling menjaga hati, lisan, dan sikap unuk menyempurnakan puasa serta menjaga pandangan. Bagi wanita yang belum menutup aurat harus memulai menutup aurat untuk seterusnya.
- Berusaha keras untuk bisa menjalankan i'tikaf ( berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah dan menyempurnakan amalan kita ) pada 10 malam terakhir dengan tekad maraih lailatul qadar dan memperbaiki diri.
- Menghindari amalan yang bid'ah di bulan ramadhan.
- Memperhatikan dan berusaha mempraktikkan betul rambu-rambu ramadhan seperti hal-hal yang makruh atau haram.
- Menyambung ramadhan dngan melakukan puasa sunnah 6 hari di bulan syawal.
- Tidak berlebih-lebihan dalam menyambut idul fitri dengan berbangga-banga dalam hal makanan, pakaian, atau hal-hal duniawi lainnya.
( Majalah Suara Hidayatullah Edisi September 2008 )